LaporanNews

Ringkasan Laporan Lingkungan di Desa-Desa Sekitar Wilayah Operasi Harita Nickel

Observasi lingkungan yang dilakukan Tim Telapak pada 1 hingga 18 Juni 2025 di Pulau Obi, Halmahera Selatan, menunjukkan bahwa Harita Nickel telah mengambil langkah maju dalam pengelolaan dampak lingkungan pertambangan. Temuan Telapak menunjukkan bahwa Harita konsisten menerapkan prinsip Good Mining Practice (GMP) melalui reklamasi dan revegetasi, pengelolaan limbah, konservasi laut, serta pemanfaatan energi bersih. Atas dasar itu, Telapak menilai Harita Nickel layak menjadi contoh praktik pertambangan dan industri nikel berkelanjutan di Indonesia.

Dalam hal reklamasi dan revegetasi, Harita Nickel telah melakukan tindakan progresif dengan menutup lubang tambang menggunakan slag nickel dan tanah pucuk, kemudian menanaminya kembali. Inovasi penggunaan slag sebagai media tanam yang diuji bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menjadi terobosan penting yang patut diapresiasi. Selain itu, perusahaan juga telah membangun pusat pembibitan modern seluas 2 hektar dengan kapasitas lebih dari 25,000 bibit. Pada 2024, revegetasi seluas 22,24 hektar telah ditanami hampir 14,000 pohon. Agar lebih optimal, Tim Telapak merekomendasikan perlunya peningkatan perluasan areal reklamasi serta penambahan tanaman endemik yang memiliki fungsi konservasi tinggi.

Dalam hal pengelolaan air dan limbah, perusahaan telah membangun dua kolam besar, Tuguraci (43 ha) dan Bunaken (20 ha), yang dilengkapi dengan sistem reduksi Cr(VI) untuk memastikan air limpasan memenuhi baku mutu. Teknologi Dry Stack Tailing Facility (DSTF) diterapkan untuk mengelola tailing kering, sementara Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) mengolah air lindi secara terpadu. Upaya ini sudah sesuai standar, namun curah hujan tinggi masih berpotensi menimbulkan kekeruhan laut. Karena itu, perluasan kolam dan penguatan drainase di sekitar jeti menjadi rekomendasi penting.

Pemantauan laut Kawasi memperlihatkan kondisi perairan yang relatif baik. Terumbu karang buatan dari slag nickel mulai ditumbuhi karang alami, dan Obi Fishing Tournament 2025 membuktikan stok ikan tetap melimpah. Meski demikian, aktivitas bongkar muat di pelabuhan perlu dikelola lebih ketat untuk mengurangi kekeruhan air, terutama pada saat musim hujan.

Harita Nickel juga memulai transisi energi terbarukan dengan memasang panel surya di hunian karyawan. Pada 2025, perusahaan berkomitmen merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 40 MW, langkah strategis menuju operasi tambang yang lebih ramah lingkungan.


Laporan Lengkap Observasi Lingkungan Telapak:

https://bit.ly/LaporanLengkapLingkunganTelapak

Dokumenter Lingkungan Telapak:

https://bit.ly/DokumenterLingkunganTelapak