Berita

METODE PEMISAHAN POLUTAN TERBARU MENDUKUNG PEMURNIAN AIR

Purify water

Photo Courtesy: VOA Indonesia (Demonstrasi Singkat Pemurnian Air Menggunakan Metode Polimerisasi Elektroda)

Prediksi mengejutkan WHO terkait angka kematian manusia dikarenakan konsumsi air tidak layak telah mencapai angka 800 ribu. Air tidak layak minum ini disalurkan melalui pipa besi berkarat sehingga memicu penyebaran virus dan penyakit karena kontaminasi berbahaya yang ditimbulkan. Dalam membantu pemerintah menangkal isu tersebut, ilmuwan dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) menemukan cara sederhana untuk memisahkan polutan yang terlarut di dalam air sehingga pemurnian air dapat dilakukan melalui transfer arus listrik dengan bantuan elektroda terpolimerisasi.

Air yang mengandung polutan ditempatkan di dalam ruang elektroda dan dikontakkan dengan dua jenis elektroda yang berbeda muatan. Keberadaan polimer pada bagian atas permukaan elektroda akan menyalurkan arus listrik yang dapat menyerap salah satu polutan spesifik. Polutan terlarut secara homogen di dalam air saat diaduk menggunakan pengaduk magnet agar proses absorpsi dan pengerukan polutan dapat dipercepat.

Kunci dalam membentuk absorpsi selektif adalah pemuatan elektroda terpolimerisasi yang menyesuakan dengan tipe muatan polutan. Metode pemurnian air yang baru ini dikategorikan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode biasa yang menggunakan teknik pemberian tekanan tinggi, energi panas, dan tambahan zat kimia sintetis. Berbeda dengan metode pemurnian air pada umumnya, metode pemurnian tidak ramah lingkungan hanya dapat memisahkan polusi berukuran kecil pada konsentrasi rendah. Oleh karena itu, implementasi metode pemurnian ini dalam skala besar dari skala laboratorium yang kecil dinilai menjanjikan.

Tinjau berita lebih lanjutnya di laman VOA Indonesia: https://www.voaindonesia.com/a/pemanfaatan-arus-listrik-untuk-penjernihan-air/4188436.html

Sebarkan berita ini!