Publik Diminta Terus Mendukung Perjuangan Masyarakat Adat di Indonesia

head_pr_telapak

Jakarta, 18 Agustus 2011. Sehari setelah perayaan kemerdekaan RI yang ke-66, Telapak meluncurkan sebuah paket informasi mengenai perjuangan masyarakat adat di Indonesia.  Telapak berharap paket informasi ini dapat lebih menguatkan dukungan publik terhadap perjuangan masyarakat adat.

Meski keberadaan masyarakat adat telah diakui dalam amandemen Undang Undang Dasar 1945, namun belum ada kebijakan Pemerintah yang mengakui dan melindungi hak-hak masyarakat adat secara menyeluruh dan terintegrasi.  Masyarakat adat seringkali menemui kesulitan dalam mengelola dan menikmati hasil-hasil pembangunan secara adil.  Konflik-konflik yang melibatkan komunitas masyarakat adat merupakan implikasi dari ketiadaan pengakuan terhadap eksistensi dan perlindungan hukum atas kepemilikan dan pengelolaan sumberdaya alam.  Konflik-konflik tersebut telah terjadi sejak jaman kolonial, berlanjut di masa Orde Baru dan terus terjadi hingga era reformasi saat ini.

Sekalipun banyak menghadapi tantangan, namun masyarakat adat masih terus berjuang keras.  Melalui Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), komunitas masyarakat adat melakukan berbagai inisiatif dalam upayanya untuk memperoleh pengakuan dan perlindungan haknya di negara ini.

“Kami terus berjuang mendapatkan pengakuan dan perlindungan hak.  Kami melakukan pendataan komunitas adat, redefinisi masyarakat adat, serta registrasi wilayah adat”, ujar Abdon Nababan, Sekretaris Jenderal AMAN.

Perjuangan komunitas masyarakat adat ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah dari Telapak.  Telapak berupaya mendokumentasikan eksistensi, aspirasi masyarakat adat dan permasalahan yang dialami dalam bentuk paket informasi berupa:  (1) website dan database profil masyarakat adat, (2) film dokumenter dan lembar kebijakan tentang aspirasi masyarakat adat terkait perubahan iklim dan REDD, serta (3) sebuah laporan berjudul “Masyarakat Adat di Indonesia: Eksistensi, Tantangan dan Aspirasi”.

Wakil Ketua Badan Pengurus Telapak, Christian Purba mengatakan, “Paket informasi ini kami persembahkan untuk mendukung perjuangan masyarakat adat di Indonesia.  Kami berharap dukungan publik terhadap perjuangan ini akan terus mengalir.”

Paket informasi yang diluncurkan oleh Telapak ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia serta Hari Kemerdekaan RI yang ke-66.

Untuk wawancara, silahkan hubungi:

Christian Purbabob@telapak.org atau  0812-110-5172

Abdon Nababan, abdon.nababan@aman.or.id atau  0811-111-365

Untuk mendapatakan buku, film, dan lembar kebijakan (policy brief) silahkan hubungi

Sheila Kartika, sheila@telapak.org atau 0856-887-1996

CATATAN EDITOR:

  • Telapak adalah sebuah perkumpulan aktivis LSM, praktisi bisnis, akademisi, afiliasi media, serta masyarakat adat. Telapak bekerja bersama dengan masyarakat adat, petani, dan nelayan di Indonesia hingga terwujudnya kedaulatan dan kehidupan yang bermartabat dan berkelanjutan. Salah satu misi utama Telapak adalah memimpin perubahan menuju kerakyatan dan kelestarian. Informasi mengenai Telapak dapat dijumpai pada website www.telapak.org
  • Masyarakat adat merupakan komunitas yang memiliki asal-usul leluhur dan secara turun-temurun hidup di wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai, ideologi, ekonomi, politik, budaya, dan sosial yang khas.
  • Amandemen Pasal 18b Ayat 2 UUD 1945 mengamanatkan bahwa komunitas-komunitas adat berhak mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai pranata adat mereka.
  • Amandemen Pasal 28i Ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa hak-hak masyarakat adat adalah hak azasi manusia yang wajib diakui, dihormati, dilindungi, dan dipenuhi oleh Negara.
  • Hari Masyarakat Adat Sedunia diperingati pada tanggal 9 Agustus 2011.  Tema utama peringatan ini adalah “Rancang Bangun Adat: merayakan kisah dan budaya, menganyam sendiri masa depan kita”.
  • Tema utama peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66 adalah “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam ke-Bhinneka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia  dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN”.